Silsilah
“Di antara perkara yang Merusak Dakwah Salafiyyah”
oleh asy-Syaikh DR. Ahmad bin ‘Umar Bazmul hafizhahullah.
Di antara perkara yang Merusak Dakwah Salafiyyah,
“Adanya penuntut ilmu yang telah tampil (berdakwah dan mengajar) namun
tidak mau berhubungan dan merujuk kepada para ‘ulama. Bahkan merasa
tidak butuh kepada para ‘ulama. Ini adalah penyimpangan yang sangat
berbahaya!”
Di antara perkara yang Merusak Dakwah Salafiyyah,
“Sebagian penuntut ilmu berani membuat kaidah-kaidah yang tidak ada
salaf (pendahulu)nya. Hal itu dia lakukan semata-mata karena ujub
terhadap diri sendiri, dan merasa diri berilmu.”
Di antara perkara yang Merusak Dakwah Salafiyyah,
“Sebagian penuntut ilmu berusaha mengarahkan para syabab (para pemuda)
untuk mengikut pendapat dan hawa nafsunya, dan menjadikannya sebagai
patokan al-Haq. Adapun pendapat yang menyelisihinya, maka dianggap
sebagai sikap keras atau sikap gegabah.”
Di antara perkara yang Merusak Dakwah Salafiyyah,
“Menyikapi penuntut ilmu seperti menyikapi ‘ulama. Bahkan lebih
mengedepankan mereka dibandingkan ‘ulama. Padahal bisa jadi dia itu
tidak pantas disebut sebagai penuntut ilmu.”
Di antara perkara yang Merusak Dakwah Salafiyyah,
“Sebagian orang-orang yang tampil (mengajar dan berdakwah) merasa diri
sebagai orang ‘alim (berilmu) dan menggambarkan dirinya sebagai seorang
yang adil dan sportif. Padahal hakekatnya dia tidak lebih dari seorang
yang diam (tidak mengingkari) terhadap kebatilan, atau seorang mukhaddzil (orang yang menggembosi/menelantarkan manhaj yang haq).”
Di antara perkara yang Merusak Dakwah Salafiyyah,
“Adanya sebagian penuntut ilmu yang bertarbiyah (mendidik) salafiyyin
untuk berta’ash-shub (fanatik) terhadap dia dan selalu tunduk terhadap
pendapat-pendapatnya.”
Di antara perkara yang Merusak Dakwah Salafiyyah, “Menyifati seorang salafy yang berjalan di atas manhaj (yang haq) sebagai seorang yang ghuluw (ekstrim) dalam men-jarh, atau terburu-buru, atau gegabah.”
Di antara perkara yang Merusak Dakwah Salafiyyah,
“Adanya sebagian penuntut ilmu yang menyebarkan pendapat-pendapat
madzhab yang bertentangan dengan dalil, demi membuktikan bahwa di sana
ada pendapat lain.”
Di antara perkara yang Merusak Dakwah Salafiyyah,
“Tidak adanya kecintaan, hubungan, dan saling menasehati antara
salafiyyin, sehingga barisan salafiyyin dengan mudah terpecah. Terutama
di kalangan orang-orang yang menisbahkan diri kepada salafy hanya
sebatas nama, namun dia menyelisihinya secara manhaj dan prinsip.”
bersambung, insya Allah
sumber:miratsul-anbiya.net