AGAMAKU MENGAJARKANKU
DR. Muhammad Umar Bazemul -حفظه الله-
| | |
Bagian ke 1:
Bahwa anak termasuk dari usaha kedua orangtuanya, sehingga betapa pun
anak beramal amalan sholeh maka pahalanya akan sampai kepada kedua
orangtuanya, dan betapa pun anak berbuat amalan kejelekan maka dosanya
tidak akan sampai kepada kedua orangtuanya akan tetapi hanya akan
mengenai dirinya sendiri.
Alloh Ta’ala berfirman:
(وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَىٰ) [سورة النجم : 39]
“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. ” (Qs. An-Najm: 39)
Dan Alloh Ta’ala berfirman:
(قَالَ يَا نُوحُ إِنَّهُ لَيْسَ مِنْ أَهْلِكَ ۖ إِنَّهُ عَمَلٌ غَيْرُ
صَالِحٍ ۖ فَلَا تَسْأَلْنِ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۖ إِنِّي
أَعِظُكَ أَنْ تَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِينَ) [سورة هود : 46]
“Alloh berfirman: Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk
keluargamu, sesungguhnya (perbuatannya) perbuatan yang tidak baik. Sebab
itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui
(hakikat) nya. Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu
jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan. ” (Qs. Huud: 46)
Dan Alloh berfirman:
(وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَىٰ ۚ وَإِنْ تَدْعُ مُثْقَلَةٌ
إِلَىٰ حِمْلِهَا لَا يُحْمَلْ مِنْهُ شَيْءٌ وَلَوْ كَانَ ذَا قُرْبَىٰ ۗ
إِنَّمَا تُنْذِرُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ وَأَقَامُوا
الصَّلَاةَ ۚ وَمَنْ تَزَكَّىٰ فَإِنَّمَا يَتَزَكَّىٰ لِنَفْسِهِ ۚ
وَإِلَى اللَّهِ الْمَصِيرُ) [سورة فاطر : 18]
“Dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Dan
jika seseorang yang berat dosanya memanggil (orang lain) untuk memikul
dosanya itu tiadalah akan dipikulkan untuknya sedikitpun meskipun (yang
dipanggilnya itu) kaum kerabatnya. Sesungguhnya yang dapat kamu beri
peringatan hanya orang-orang yang takut kepada azab Robbnya (sekalipun)
mereka tidak melihat-Nya dan mereka mendirikan sembahyang. Dan
barangsiapa yang mensucikan dirinya, sesungguhnya ia mensucikan diri
untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan kepada Alloh-lah kembali (mu). “Qs.
Faathir: 18)
Bagian ke 2:
Agamaku Mengajarkanku: bahwa keadaan setiap manusia di dunia dalam
keadaan suka mengeluh, dan kebahagiaannya ialah bersama Alloh, untuk
Alloh dan karena Alloh.
Bagian ke 3:
Agamaku Mengajarkanku: bahwa membangun ummat bergantung pada
pembangunan personal, maka hendaklah setiap orang memulai dari dirinya
sendiri kemudian yang di bawahnya dan di bawahnya, dan apabila
personalnya telah baik maka baik pula keluarganya, dan apabila suatu
keluarga telah baik maka baik pula masyarakatnya, dan apabila
masyarakatnya telah baik maka baik pula negerinya, dan apabila negerinya
telah baik maka baik pula ummatnya, dan apabila ummat telah menjadi
baik maka baik pula dunianya, karena Alloh tidak akan merubah suatu kaum
hingga kaum tersebut mau merubah diri mereka sendiri.
Alih Bahasa: Ustadz Abu Abduh Muhammad Shalehudin Hafizhahullah
Palembang 21 Rajab
Palembang 21 Rajab