وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيۡنَ مَا كُنتُ
“Dan Dia (Allah) menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada.”
Tentu ini merupakan nikmat dari Allah subhanahu wa ta’ala yang sangat besar untuk Nabi Isa ‘alaihissalam. Keberkahan, yaitu tetapnya kebaikan, selalu menyertai Nabi Isa ‘alaihissalam dalam tutur kata dan perbuatannya. Bahkan, keberkahan dari Allah subhanahu wa ta’ala tak pernah lepas darinya di kala senang ataupun susah.
Nikmat yang agung seperti ini tidak
semua orang mendapatkannya. Bisa jadi di sana ada orang yang diberkahi
ketika duduk di majelis ilmu. Namun, dia tidak diberkahi saat berada di
tengah-tengah keluarganya dengan berbuat zalim kepada anak dan istrinya.
Sebagian orang diberkahi oleh Allah subhanahu wa ta’ala
untuk beramal kebaikan saat lapang, namun tidak diberkahi saat sulit.
Padahal apabila keberkahan hidup menyertai seseorang, sesuatu yang
sedikit bisa menjadi banyak; perubahan kondisi pun tidak akan mengubah
semangatnya menjalankan ketaatan kepada Allah subhanahu wa ta’ala.