Komunis adalah sebuah kata yang tabu di telinga mayoritas rakyat
Indonesia, terlebih kaum muslimin. Bahkan, sebagian orang mungkin
sangat trauma ketika mendengar kata-kata komunis, karena dapat membuka
luka lama dan mengingatkan rekam jejak orang-orang komunis yang sadis,
kejam, dan tak berperikemanusiaan. Dengan kendaraan Partai Komunis
Indonesia (PKI), mereka bergerak. Berbagai operasi berdarah pun mereka
lakukan atas nama revolusi.
Menelisik sejarahnya, orang-orang komunis di negeri ini tak pernah
patah arang mewujudkan cita-cita jahat mereka, yaitu merebut kekuasaan
tertinggi di bumi Nusantara ini dan menjadikannya sebagai negara
komunis. Makar dan kekuatan terselubung senantiasa mereka himpun.
Kader-kader setia mereka, baik sipil maupun militer, didoktrin siaga
untuk menjalankan komando atasan.
Pada saatnya mereka akan bergerak dengan cepat. Bila demikian, segala
cara akan mereka halalkan. Meskipun harus membunuh, menyiksa, dan
berjalan di atas darah mayat-mayat manusia yang mati bergelimpangan.
Sebagaimana yang terjadi di Uni Soviet, induk semang PKI baik di masa
Vladimir Ilyich Lenin maupun Joseph Stalin.
Pada November 1926, PKI memimpin pemberontakan melawan pemerintahan
kolonial Belanda di Jawa Barat dan Sumatera Barat. PKI mengumumkan
terbentuknya sebuah republik. Pemberontakan ini dapat dihancurkan secara
brutal oleh penguasa kolonial dan pada 1927 PKI dinyatakan terlarang.
Walau demikian PKI tak putus asa. Sebagai kekuatan komunisme terbesar
nomor tiga dunia saat itu setelah Uni Soviet dan Republik Rakyat
Tiongkok (RRT), PKI terus bergerak di bawah tanah.